9 research outputs found

    ANALISIS TINGKAT RASIO KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH DAN PERTUMBUHAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT

    Get PDF
    Pemerintah berfungsi menjalankan sistem pemerintahan dalam rangka memastikan bahwa fungsi dari suatu negara dapat terselenggara dengan optimal. Urusan keuangan menjadi salah satu unsur penting diantara banyaknya urusan dalam suatu sistem pemerintahan yang kompleks. Pelaksanaan keuangan di suatu Pemerintahan dituangkan dalam laporan keuangan tahunan sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan pemerintahan. Laporan keuangan daerah tersebut dapat dianalisis untuk mengetahui bagaimana keuangan daerah dilaksanakan, apakah sudah optimal atau belum. Terlebih apabila ada kondisi seperti Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak 2019 yang tentu berpengaruh pada bagaimana pemerintahan diselenggarakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana rasio kemandirian keuangan daerah dan pertumbuhan keuangan daerah di Kota Bandung pada kurun waktu tahun anggaran 2016 hingga 2021, terlebih pada bagaimana pelaksanaan keuangan tersebut pada saat sebelum dan sesudah Pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode pengumpulan data menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan yang didalami melalui studi literasi/dokumen. Teknik analisa data terdiri atas reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan atau hasil dari penelitian. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa rasio kemandirian keuangan di Kota Bandung dalam kurun waktu 2016 hingga 2021 memiliki rata – rata sebesar 74,17% dan rasio kemandirian tersebut konsisten berada diatas 60% disetiap tahunnya, sekalipun pada 2020 terdampak oleh Pandemi Covid-19. Sedangkan untuk pertumbuhan keuangan daerah di Kota Bandung menunjukan bahwa sejak 2017 hingga 2021, Pemerintah Kota Bandung hanya dua kali mengalami pertumbuhan keuangan yang negatif, yaitu pada 2017 serta pada tahun 2020 yang terdampak oleh adanya Pandemi Covid-19.   Kata Kunci : Keuangan Daerah, Rasio Kemandirian Keuangan, Pertumbuhan Keuangan

    Tradisi Masyarakat Dalam Penanaman Dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Lekat Di Pekarangan

    Get PDF
    Home yard has been used to plant certain medicinal plants, also as known as TOGA program. This research was aimed to study the implementation of TOGA program and community tradition in planting and using medicinal plants. A qualitative research was conducted in West Java, Central Java, East Java and Bali which based on National Basic Health Research 2010 data had the highest percentage of jamu USAge. Data was collected in 2011 through in depth interview and focus group discussion with related stakeholder and observation in research location. Result in Bogor district showed TOGA program has been included in Family Welfare Development Program and similar program was also developed in some villages. There was no certain TOGA program in Karanganyar, Sumenep and Gianyar districts. TOGA program in Karanganyar was inserted in other program due to economic needs while in Gianyar the program was originated from ornamental plants. The community usually used medicinal plants for the prime medication before going to health facility. Planting medicinal plants is an inherited tradition where parents become the main source of planting and USAge information. The Agriculture Office and village officials had more significant roles to guide the community while the Health office only suggested or monitored the

    Bradycardia-Induced Recurrent Torsade de Pointes: When Serenity Turns into Chaosity

    Get PDF
    Torsade De Pointes is typical form of polymorphic ventricular tachycardia. It was in the setting of bradycardia when first described. We present a case of patient coming to emergency room with torsade de pointes development who was found to have bradycardia on basal electrocardiography record. In fact, bradycardia has been shown as a cause of acquired long QT syndrome that can lead to torsade de pointes. The inverse relationship between heart rate and repolarization time primarily accounts for QT prolongation. Finally, proper treatment considering electrophysiology mechanism is essential to prevent mortality

    Perbandingan Ideal Anggaran Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (Ukp) Dl Tingkat Kabupaten/kota

    Full text link
    The Community Health Efforts (Usaha Kesehatan Masyarakat/UKM) and Individual Health Efforts (Usaha KesehatanPerorangan/UKP) Programs were established to enhance services towards more promotive and preventive than curative and rehabilitative services. Accordingly, the budget allocated for the UKM should be more than or balanced with the UKP budget. Due to the abscence of benchmark for ideal proportion of the UKM and the UKP budget at the District/Municipal levels, the budget allocated for both efforts were highly depending on decision of local authorities and the budget allocated by the Central level. This study aimed to determine the ideal proportion of UKM and UKP budget at the Districts/Municipalities having Index Poverty Level level equal or above 34.4. This was an observational study using a retrospective design. Data were collected at 6 (six) District/Municipal Health Offices on Health Budgets allocated during year 2003-2005 and analyzed quantitatively and qualitatively. Results showed that the proportions of budget allocated for the UKM and UKP were varied from 49.9%-57.2% for the UKM and 42.8%-50.1% for the UKP. Eventhough there was an increased of UKM budget which meant more services toward promotive and preventive activities, the services provided by the UKM were more towards curative than preventive functions. Furthermore, both efforts have continuum services from promotive to rehabilitative services. To conclude, the concept of UKM and UKP needs to be redesign in order to accomplish theDepartment of Health Grand Strategy for promotive and preventive services before stating the benchmark for the UKM and the UKP budget proportions

    Pengembangan Beton Geopolimer Berbasis Fly Ash dan Abu Sekam Padi untuk Aplikasi Struktural Bawah Laut

    Full text link
    Telah dilakukan penelitian terhadap beton geopolimer berbahan dasar fly ash dan abu sekam padi untuk aplikasi struktural bawah laut. Penelitian ini dilakukan dengan mensintesis sampel beton geopolimer dengan berbagai variasi perbandingan bahan dasar fly ash dan abu sekam padi sebagai bahan dasar yang diaktivasi dengan larutan alkali. Larutan alkali terdiri atas (H2O, sodium silika dan NaOH). Sampel yang telah disintesis tersebut disimpan pada ruang terbuka selama 14 hari kemudian dilakukan perendaman air laut selama 14 hari. Pengujian yang dilakukan yaitu karakterisasi Scanning Elektron Microskopy (SEM) untuk melihat morfologi atau jaringan yang terbentuk pada sampel, karakterisasi X- Ray Diffraction (XRD) untuk melihat Fase dan senyawa yang terbentuk pada sampel. Serta uji kuat tekan untuk melihat kekuatan mekanik dari sampel setelah perendaman air laut pada usia 28 hari. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil karakterisasi Scanning Elektron Microskopy (SEM) menunjukkan ikatan atau jaringan yang sudah terbentuk dengan baik antara partikel fly ash dan abu sekam padi. Hasil karakterisasi XRD memperlihatkan bahwa sampel tersebut didominasi oleh mineral silika dan alumina serta terlihat adanya Fase chlorine oxide sekitar 3% yang berasal dari air laut, sehingga pengaruh air laut sangat kecil pada masa perendaman. Adapun hasil kuat tekan maksimum yang diperoleh pada perbandingan FA:ASP sebesar (80: 20)% yaitu 59.92 MPa, data yang diperoleh memenuhi syarat minimum nilai kuat tekan beton tahan sulfat yaitu 31 MPa. Sehingga beton geopolimer ini layak digunakan sebagai material struktural bawah laut

    Meningkatkan Hasil Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Menggunakan Media Powtoon Selama Pembelajaran Jarak Jauh di Sekolah Dasar

    Full text link
    Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis perbandingan hasil belajar siswa ketika materi pembelajaran diberikan berupa tulisan atau menggunakan media Powtoon. Penelitian ini mengkolaborasikan metode penelitian kualitatif berbasis studi pustaka dengan penelitian kualitatif berbasis studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lebih banyak siswa yang mengalami peningkatan hasil pembelajaran ketika menggunakan media Powtoon. Alasannya karena siswa lebih senang menggunakan media Powtoon dibandingkan hanya membaca materi saja. Penelitian ini dapat berguna bagi pembaca terutama guru agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa apalagi pada masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
    corecore